KELURAHAN PASIR KRATON KRAMAT

  • Sebelah Utara: Kelurahan Padukuhan Kraton
  • Sebelah Selatan: Kelurahan Bendan Kergon
  • Sebelah Barat: Kelurahan Tirto
  • Sebelah Timur: Kelurahan Padukuhan Kraton

Orbitrasi (Jarak dari Pusat Pemerintahan)

  • Jarak dari Pusat Pemerintahan Kecamatan: 1.4 km
  • Jarak dari Pusat Pemerintahan Kota: 1 km
  • Jarak dari kota/Ibu kota Kabupaten: 25 km
  • Jarak dari Ibukota Provinsi: 101 km

RW

Jumlah RT

Jumlah Jiwa

Jumlah Penduduk berdasarkan Jenis kelaminJumlah Penduduk berdasarkan Usia

Jumlah KK

Laki-lakiPerempuan0-15 tahun15-65 tahun> 65 tahun
RW 01481340840517059440273
RW 026104551053529274244342
RW 037113952761226178847356
RW 0481413708705343100785465
RW 056116358158226199355336
RW 0661395664731344101371439
RW 07348926322614146524175
RW 085111056454624272870365
RW 09486046939117353130241
RW 10486045540516368932249
RW 11572738833913347442258
RW 125106153852325272062351
RW 13594850744123465757311
RW 14353527925613237166195
RW 15568335932412238248251
RW 16679944035915548955281
RW 17649626223411043642207
RW 18548423824611537652193
T O T A L9316.028.167.863.64311.4559225.228

KEGIATAN DI TINGKAT KELURAHAN

(Output 2.1.1)

PEMBELAJARAN
Yang bisa dijadikan untuk pembelajaran adalah pentingnya sinergisitas dari berbagai pihak untuk peduli dan terlibat baik masyarakat, pemerintah, akademisi, pihak ketiga untuk ikut serta menjaga kelestarian dan pelestarian alam lingkungan sekitar sebagai tempat tinggal bersama.

TANTANGAN
Yang menjadi tantangan adalah penyadartahuan dan edukasi pada masyarakat yang masih belum ada kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungannya. Juga masalah sumber pendanaan yang terbatas sehingga menjadikan gerakan-gerakan dari aksi masyarakat masih sangat terbatas.

HASIL
Penyadartahuan tentang perubahan iklim terkait dengan pelestarian dan kelestarian alam dilingkungan tempat tinggal

(Output 2.1.1)

PEMBELAJARAN

Pembelajaran yang bisa didapat adalah pentingnya adanya kesadaran masyarakat, perubahan perilaku, dan aksi nyata untuk melaksanakan kegiatan adaptasi perubahan iklim di pesisir kota Pekalongan yang sudah terlihat dampak yang cukup memprihatinkan akibat dari perubahan iklim. Di daerah pesisir kota Pekalongan diperparah dengan adanya penurunan muka tanah akibat belum terpecahkannya sumber air bersih alternatif sehingga masih mengandalkan air bersih dari sumur bor. Dari hal tersebut pesisir kota pekalongan mengalami double impact yaitu akibat naiknya muka air laut dan penurunan muka tanah, sehingga mengakibatkan terjadinya Rob dan Banjir yang secara rutin pada saat muka air laut naik dan pada saat curah hujan tinggi di musim penghujan, maka penting untuk dibentuknya pokja adaptasi perubahan iklim untuk mengurangi risiko terjadinya dapak dari perubahan iklim.

TANTANGAN
Yang menjadi tantangan dari terjadinya perubahan iklim adalah bencana alam yang disebabkan oleh ulah manusia itu sendiri dalam memperlakukan alam dan lingkungannya selain dari faktor alam itu sendiri, sehingga harus ada penyadartahuan terhadap masyarakat, adanya perubahan perilaku dan aksi-aksi nyata dalam kegiatan adaptasi perubahan iklim.

HASIL
Tersampaikannya informasi terkait perubahan iklim dan disepakatinya pembentukan pokja API tingkat kelurahan di Kelurahan Pasir Kraton Kramat.

(Output 2.1.1)

PEMBELAJARAN
Pembelajaran yang bisa didapat adalah masih pedulinya masyarakat pesisir kota pekalongan untuk terlibat dalam aksi-aksi adaptasi terhadap perubahan iklim. Masih ada kelompok-kelompok masyarakat yang intens melakukan gerakan-gerakan peduli lingkungan, namun belum terkolaborasi dengan baik dalam suatu wadah yang berlegalitas, sehingga masih terasa sulit untuk mendapatkan dana dalam melakukan kegiatan-kegiatan sosial di dalam masyarakat. Diharapkan dengan adanya wadah tersebut akan mempermudah dalam memperoleh pembiayaan dari pihak ketiga selain dari pemerintah tentunya.

TANTANGAN
Tantangan yang dihadapi adalah bagaimana membangun pemahaman pada masyarakat untuk terlibat aktif dalam kehidupan bermasyarakat dan ikut dalam kegiatan yang bersifat sosial dengan penuh kesadaran bertanggungjawab untuk kepentingan bersama yang lebih baik dalam menghadapi kemungkinan dari dampak perubahan iklim yang semakin terasa terutama di wilayah pesisir kota pekalongan.

HASIL
Terbentuknya Kelompok Kerja Adaptasi Perubahan Iklim dengan diterbitkannya SK Kelurahan dan Rencana Kerja yang akan di kerjakan sampai dengan bulan Desember 2022.